Bisnis fotocopy untuk mahasiswa


Bisnis fotocopy untuk mahasiswa

Salah satu alternatif bisnis untuk mahasiswa ya bisnis fotocopy ini, suatu bisnis yang pernah saya jalanin dulu waktu kuliah. Sesuai namanya, pasti menggunakan sarana fotocopy namun jangan di bayangkan kita mempunyai atau membeli mesin fotocopy. Bisnis fotocopy di sini kita hanya sebagai perartara atau koordinator lalau kita serahkan semuanya ke tukang fotocopy.

Bisnis Fotocopy Untuk Mahasiswa

Alesan Kenapa Mahasiswa Harus Berbisnis

Yang namanya mahasiswa harus pintar pintar cari cara agar dapat pemasukan, apalagi yang anak kost. Jelas kerasa kalau hanya mengandalkan jatah dari orang tua, makanya ga ada salahnya kita mencoba bisnis. Salah satunya dengan bisnis fotocopy ini atau bisa bisnis pulsa untuk mahasiswa seperti yang dulu pernah saya ceritakan.  

Bisnis fotocopy ini sebenarnya adalah kegiatan yang awalnya tidak saya sengaja kalau boleh jujur. Dulu cuma ingin membantu teman dalam memfotocopy diktat, karena dia sembari kerja jadinya saya yang punya waktu ngangur tak apalah membantunya. Namun saat saya menyerahkan fotocopy diktat tersebut, ternyata ada teman lain juga yang minta untuk di fotocopykan.

Awal mula bisnis fotocopy saya

Awalnya si saya lugu dan jaim juga, saya hanya mengambil harga sesuai dari tukang fotocopy. Setelah jadi, buku saya bawa ke kelas, dan dari sanalah saya mulai berpikir untuk sedikit mencari uang lelah. Karena setelah saya bawa, cape juga membawa ke kelas buku buku yang telah di fotocopy. Apalagi kala itu bukunya tebal tebal. Saat itu saya ga mematok harga si, cuma bilang 'harganya segini, tapi kalau mau di tambah uang lelah untuk membawa ya tidak apa apa'

Namun ternyata orang indonesia suka yang praktis dan gratis, jadi mereka pun hanya membayar seadanya sesuai harga dari fotocoyan. Wah saya pikir, cape juga kalau gini terus, akhirnya pada kesempatan berikutnya, saya ga bayak tanya langsung saya patok harga sedikit lebih mahal, ya itung itung sebagai ongkos membawa buku itu ke dalam kelas. Lagi pula kan saya juga yang mengkoordinasikan fotocopy tersebut, jadi kadang pun kalau yang pemesan tidak datang otomatis bukunya saya bawa pulang lagi, nah di situ lah sebagai nilai usaha dan imbalan yang saya kira pantas. Dan ternyata, mereka pun ya menggangap wajar dan tidak komplain, mungkin mereka pun juga sama sama ngerti. Mereka ga perlu repot, jadinya ya mereka harus bayar sediki lebih mahal. 

Potensi Penghasilan Bisnis Fotocopy

Potensi penghasilannya cukup lumayan, paling tidak saya dapet modul gratis dari hasi fotocopy ini ditambah sediki uang saku. Yang mendukung lagi, ibu saya juga punya usaha di rumah jadinya saya bisa sharing ke beliau berapa idealnya saya ambil untung. Beliau bilang, 'paling tidak kamu ambil untung 10%', besar juga saya pikir. Tapi terus terang saya tidak mengambil untung sebesar itu dari bisnis fotocopy ini.

Berapa si potensi penghasilan dari bisnis fotocopy ini, coba kita hitung ya. Misal modul yang akan di copy harganya 46.000,- maka saya akan mengenapkanya menjadi 50.000,-. Nah kalau ada dua puluh lima orang saja yang memesan di dalam kelas, maka untungnya yang bisa di peroleh adalah 4.000,-*25 = 100.000,- Uang seratus ribu itu bisa buat beli modul sendiri harganya 46.000, sisanya 54.000 bisa untuk tambahan uang jajan.

Bisnis Fotocopy Untuk Mahasiswa
Itu baru saru modul dengan perkiraan yang memesan 25 orang saja. Coba kalau di dalam kelas ada 100 orang, 50 orang yang pesan aja udah lumayan sekali. Belum lagi kita tau kalau di kuliahan satu semester itu lebih dari satu modul, artinya kita bisa kebanjiran order juga. Belum lagi kalau semester berikutnya harus fotocopy lagi, kalau kita ud di percaya, wah itu bisa jadi sumber pemasukan untuk tiap semester tu. Lumayan kan, jadi saatnya mencoba untuk bisnis fotocopy untuk mahasiswa.

Keuntungan Lain dari Bisnis Fotocopy Untuk Mahasisswa

Keungulan kedua bisnis ini tidak memerlukan modal kita hanya perlu menjalin hubungan baik dengan si pemilik fotocopi sehingga kita bisa ambil barang dulu, bayar belakangan. Namun tetap butuh modal awal, yaitu untuk fotocopy. Biasanaya si saya mematok harganya dulu, misalnya 50 ribu. Nanti mereka bayar dulu, lalu setelah saya kumpulkan baru saya copykan diktat tersebut ke tukang fotocopy sambil nanya harga aslinya berapa. Kalau harganya lebih murah, nanti saya kembalikan duit tersebut. Kalau ternyata lebih mahal dari limapuluh ribu, ya mereka nantinya suruh nambah kekurangannya.

Yang menguntungkan lagi, kadang kita juga bisa minta jatah dari si tukang fotocopy. Soalnya, omset yang kita datangkan ke dia juga besar. Bayangkan, saya pernah sehari fotocopy dengan nilai omeset 3 juta. Wah bisa untung besar tu tukang fotocopy.

Berbicara bisnis, pasti ada perjuangan yang perlu kita lakukan. Di bisnis fotocopy ini pula kita harus pandai pandainya mengatur uang, jangan sampai orang yang sudah bayar kita lupa catet atau ada orang yang lupa kita pesankan. Itu bisa menjadi masalah besar karena bisa bisa uang kita sendiri pun terkuras di dalamnya. Seperti yang sebelumnya teman saya pernah lakukan.

Jadi sebenarnya dalam bisnis fotocopy ini teman saya ternyata lebih dulu terjun, namun ternyata gagal dia karena management keuangannya yang kurang baik. Dia bilang, 'bukan untung malah buntung' ya karena dia ada yang keliru mencatatnya, atau paling tidak tidak disiplin.

Namun semua itu bukan halangan, lama kelamaan kita bisa menyempurnakan metode kita dalam mengelola bisnis fotocopy ini. Ya itung itung latihan bisnis lah, siapa tau kita memang nantinya terjun di dunia bisnis sungguhan kita jadinya tidak kaget. So, selamat mencoba bisnis fotocopy untuk mahasiswa.....